Friday, October 14, 2011

Hengkang Berlabuh Ke Real Madrid : Pilihan Tepat

Raul, Figo, Real Madrid, 2002 (Getty Images)

Digaet Barcelona arahan Johan Cruyff dari Sporting CP pada 1995, Luis Figo tak butuh waktu lama untuk membuat publik Camp Nou jatuh cinta padanya.

Bahkan setelah Cruyff pergi setahun berselang pun tempatnya sebagai salah satu pemain favorit suporter Los Cules tak pernah tergeser.

Namun, semua itu berbalik 180 derajat ketika eks gelandang timnas Portugal itu mengiyakan pinangan Real Madrid, musuh tersengit El Barca, dengan banderol £44 juta, transfer termahal saat itu.

Merasa dikhianati, kecintaan Barcelonistas terhadap Figo berubah menjadi kebencian mendalam. Ia bahkan pernah dilempari kepala babi waktu melakoni el clasico di Camp Nou dengan seragam Madrid.

Walaupun demikian, sosok yang sekarang berusia 38 tahun itu ternyata tak menyesali keputusannya berlabuh di ibu kota Spanyol.

"Ada banyak tekanan pada saya, tapi bila melihat kembali ke belakang saya pikir saya membuat pilihan tepat karena bergabung dengan Real Madrid membuat saya memenangkan banyak trofi," ucap Figo, yang meraih dua titel La Liga, dua Supercopa de Espana, dan satu Liga Champions, Piala Super Eropa, serta Piala Interkontinental bersama Madrid, kepada Montecarlonews.it.

Bagaimanapun, pesepakbola yang mengakhiri kariernya di Inter Milan ini tak pernah melupakan budi Cruyff semasa di Barca sebagai figur yang berjasa meningkatkan kemampuannya.

"Ketika saya tiba di Barcelona, Cruyff membuat saya menjadi pemain hebat. Dia menjadikan saya seorang pemain internasional," tutur Figo.



No comments:

Post a Comment